Suami Bergaji Lebih Kecil Dari Kita? Inilah 8 Alasan Mengapa Hal Tersebut Tidak Masalah

“Gaji merupakan hal yang cukup sensitive, terlebih buat orang yang sudah berpasangan. Untuk memenuhi kebutuhan keseharian dalam rumah tangga. Uang memang penting, namun kebahagiaan dalam keluarga yang utuh itu jauh lebih penting.”

Terkadang suami merasa canggung ketika tahu bahwa gaji istri jauh lebih besar. Latar belakang pendidikan adalah salah satu yang membuat nilai jual berbeda. Apalagi jika sang istri berada di best position seperti manager sedangkan suami karyawan biasa. Secara financial pastilah akan timpang dan terkadang ini akan menjadi tekanan batin tersendiri bagi suami. Tapi untuk sebagian perempuan hal ini bukalah menjadi masalah. Inilah 8 alasan perempuan tidak masalah ketika memiliki pasangan yang bergaji lebih kecil

1. Punya Gaji Sendiri

Bukan maksud untuk mengesampingkan peran suami sebagai kepala rumah tangga, namun terkadang kita sebagai perempuan merasa kurang nyaman jika apa-apa harus berkonsultasi dengan suami. Bahkan terkadang sering terjadi perbedaan jika ingin membeli sesuatu seperti membeli alat make up. Bagi suami ngapain harus beli lipstick, sedangkan di rumah stock masih banyak, namun bagi istri ini biar tampil beda. Hal-hal kecil seperti ini jika dipelihara dapat menyebabkan retaknya rumah tangga. Dengan gaji yang dimiliki sendiri kita sebagai perempuan bisa memanjakan diri namun tentunya yang tidak berpengaruh signifikan terkadap rumah tangga.

 

2. Keterbukaan Suami

Keterbukaan adalah kunci sukses dalam mengarungi bahtera rumah tangga, terlebih jika di dalam rumah tangga tersebut sang istri mempunyai gaji yang lebih besar. Suami terkadang merasa tak berdaya karena sang istri mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun di sisi lain, hal tersebut tidaklah menjadi masalah bagi seorang istri. Apabila suami sudah terbuka tentang gaji serta pengeluarannya dan itu dirasa rasional. Sang istri pasti akan menerima dan apabila istri pengertian pastilah sang istri tidak akan banyak menuntut.

 

3. Suami Humoris

Jangan salah, suami yang humoris ini akan membuat istri melupakan status sosial. Suami yang kocak, sering memberikan lelucon yang membuat sang istri tertawa bahagia. Ini pastilah akan membuat istri merasa nyaman dan bahagia, karena buat apa banyak uang tapi diliputi rasa cemas, rasa bersalah dan tak bahagia pada intinya. Untuk kebanyakan orang, kebahagiaan dalam hiduplah adalah harga mutlak.

 

4. Kebutuhan Pokok Rumah Tangga Terpenuhi

Kebutuhan primer setiap rumah tangga itu berbeda-beda. Namun pada intinya kebutuhan akan sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan yang tak boleh terlewatkan. Sekecil-kecilnya gaji seorang suami, haruslah bisa untuk memenuhi kebutuhan primer. Hal ini juga disampaikan saat setelah ijab dan qabul atau yang disebut sighat ta’lik. Yang salah satu isinya adalah, bawasanya tidak akan menelantarkan istri dengan tidak memberi nafkah wajib selama tiga bulan lamanya.

 

5. Suami Bertanggungjawab

Pada intinya perempuan membutuhkan tanggungjawab dari seorang suami. Semaksimal suami melakukannya, istri pastilah akan menerima. Terlebih lagiapabila suami blak-blakan dengan gaji yang kecil seadanya. Istri pasti akan memahami dan menganggap ini bukanlah persoalan serius. Pada intinya suami sudah berusaha bertanggungjawab terhadap istri dan keluarga dengan kondisi yang ada.

 

6. Sekolah Anak-Anak Terjamin

Anak adalah prioritas tertinggi dalam rumah tangga. Terlebih untuk pendidikan anak. Semua orangtua pastilah menginginkan pendidikan yang terbaik. Untuk mendapatkannya pastilah butuh biaya yang tidak sedikit. Pada intinya seberapa kecil gaji suami yang penting sedikit bisa menopang biaya sekolah anak-anak ini tidak akan menjadi masalah untuk sebagian perempuan.

 

7. Suami Serba Bisa

Menutup kelemahan dari segi financial ini bisa dilakukan dengan menjadi pasangan yang multi talenta. Bisa membantu istri di dapur saat memasak, membantu mengurus anak, membersihkan rumah dan pekerjaan keseharian seorang perempuan. Apabila istri sedang sakit ataupun repot dengan pekerjaannya, suami merasa sigap untuk menggantikannya. Bukan maksud untuk mengesampingkan kodrat sebagai perempuan namun ini dalam kondisi tertentu.

 

8. Terlanjur Nyaman

Kenyamanan memang tidak bisa diukur dengan mata uang. Walaupun suami bergaji kecil namun sejatinya perempuan itu mencari pasangan yang bisa melindungi dan mengayomi. Selain itu perempuan mencari laki-laki yang tegas dan mampu memberikan solusi disetiap permasalahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *