Sebelum Memutuskan Untuk Pacaran Dengan Klien Di Kantor, Pikirkan Dulu 8 Hal Berikut Ini

by

Intensitas interaksi dengan klien yang cukup tinggi terkadang memicu benih-benih cinta. Menjalin hubungan pribadi dengan klien bukanlah suatu larangan, namun hal ini banyak dihindari oleh perempuan karena berbagai pertimbangan. Lantas, mengapa kita sebaiknya tidak berpacaran dengan klien? Inilah 8 alasan perempuan enggan berpacaran dengan klien

1. Profesionalisme akan menurun

Bagaimana tidak? Apabila terdapat masalah dengan klien seperti kesalahan yang dilakukan klien, kita pasti akan sungkan untuk memberikan ketegasan terhadapnya. Selain itu apabila kelengkapan persyaratan kurang, pastilah kita juga akan sungkan untuk menyuruh-nyuruh pasangan untuk melengkapi.

Bahkan terkadang kita menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya diselesaikan oleh klien. Hal ini merupakan salah satu ungkapan rasa perhatian, apalagi jika kita tau klien kita yang merupakan pasangan kita sibuk, sakit atau lainnya. Pada intinya ketika pasangan kita adalah klien, secara sengaja maupun tidak sengaja kita pasti akan mengesampingkan profesionalisme.

2. Suasana di kantor terbawa saat kencan

Rekan kerja adalah teman di tempat kerja, rekan hidup berarti pendamping hidup. Ketika keduanya peran ini diperankan oleh satu orang maka salah satu hasilnya tidak akan maksimal. Berkencan dengan klien pun pasti rasanya juga tak enak. Apalagi jika di kantor terdapat masalah-masalah yang melibatkan kedua belah pihak. Hal ini tentunya akan mengganggu kemesraan saat kencan.

3. Enggan membicarakan pekerjaan di luar jam kantor

Ketika di luar kantor kita tentunya ingin suasana yang berbeda. Bahkan hampir semua orang selalu tutup telinga tentang pekerjaan saat ingin bersantai. Mereka cenderung akan menutup laptop untuk keperluan pekerjaan. Bagi mereka, pekerjaan merupakan bagian dari hidupmu, bukan seluruh hidupnya. Namun apa jadinya jika klien adalah pasangan kita, di kantor kita sering bertemu, di luar kantor saat kencan kita tentu bersamanya. Terkadang saat diluar kantor obrolan kita akan sedikit banyak menyinggung masalah pekerjaan. Waktu yang seharunya untuk bersantai justru malah digunakan untuk mikir keras soal pekerjaan.

4. Meminimalkan Perdebatan

Pertemuan dengan klien yang cukup intensif membuat masalah semakin mudah muncul. Seperti saat melihat pasangan kita akrab dengan klien lain yang lawan jenis. Diri kita pasti akan terbakar api cemburu. Inilah yang membuat hubungan juga tak akan awet.

5. Obrolan menarik

Berpacaran dengan laki-laki yang independent justru akan membuat obrolan kita saat berkencan semakin menarik. Bahkan kita bisa mendapatkan banyak informasi penting yang tidak kita dapatkan di kantor kita. Informasi ini nantinya bisa kita gunakan sebagai pengambilan keputusan atau juga sebagai bahan referensi untuk terus maju.

6. Mengganggu Karir

Punya pasangan yang merupakan klien akan membuat profesionalisme menurun. Hal ini tentunya akan berdampak pada jenjang karir kita terhambat. Terlebih jika atasan kita tahu bahwa kita tidak bekerja secara transparan terhadap klien, pastilah sebagai atasan akan enggan untuk menaikkan jabatan karena kita dirasa tidak professional.

7. Susah menolak permintaan klien

Bagaimana akan menolak kalo yang minta adalah pacar? Seprofesional apa pun orang itu saat pasangan sudah mnegajukan permintaan yang seharusnya tidak bisa di setujui, pasti akan sedikit banyak dipertimbangkan untuk dipenuhi. Ini justru akan membuat bisnis tidak berjalan baik.

8. Dealing Tidak Sehat

Dipungkiri atau tidak, saat kita melakukan dealing dengan klien yang sekaligus pacar kita pasti tidak akan sama atau bahkan tidak akan alot seperti saat kita dealing dengan klien yang independent. Jika dealing dengan klien yang merupakan pacar, dalam tawar menawar yang dilakukan tidak semata-mata soal bisnis, namun juga mengandalkan hati. Inilah yang terkadang membuat hasilnya tidak sesuai yang kita harapkan. Bahkan bisa jadi dalam proyek akan cenderung rugi.

 

tulah 8 hal yang perlu kamu pertimbangkan masak-masak sebelum berkencan dengan klien. Apakah kamu sudah siap dengan segala konsekuensinya?

You may also like

Leave a Comment