Pacar Sudah Melamar, Tapi Hati Masih Galau? Lakukan 5 Hal Ini Untuk Memantapkan Pilihanmu!

“If you’re not for me then why do I dream of you as my wife? – Daniel Beddingfield”

Kalian sudah lama berpacaran, usia juga sudah bukan waktunya lagi untuk bermain-main, pendidikan dan pekerjaan sudah dapat mencukupi sebagai bekal berumah tangga. Saat itulah pacarmu memberitahu kalau sudah sejak lama ia memang berniat serius kepadamu, ia pun berencana untuk melamar.

Nah, di saat seperti ini biasanya kita, sebagai perempuan yang tadinya menuntut keseriusan laki-laki, justru menjadi bimbang. Is he the right one, for me? begitulah kira-kira pertanyaan yang kerap kamu ajukan pada diri sendiri.

Jangan terlalu lama terjebak dalam kebimbangan tanpa jalan keluar. Sebaiknya kamu segera memantapkan pilihanmu untuk bersamanya selamanya atau pergi sebelum terlambat. Berikut 5 hal yang sebaiknya kamu lakukan sebelum menjawabnya!

1. Refleksikan kebersamaan kalian selama ini

photo credit: Google
photo credit: Google

Yup, perenungan darimu sendiri. Ajukan pertanyaan-pertanyaan kepada dirimu sendiri, apakah selama ini kamu sudah nyaman bersamanya? apakah kalian sudah saling jujur satu sama lain? apakah kamu mampu menerima sifatnya yang tidak kamu sukai? apakah kalian sering bertengkar karena hal-hal sepele? Tulis saja sebanyak mungkin daftar pertanyaan yang memang penting untuk kamu beri keputusan, ya atau tidak.

2. Mengukur kemampuanmu sendiri

Apakah kamu sudah cukup bertanggungjawab pada diri sendiri? karena saat menikah nanti tanggung jawabmu adalah untuk berdua, begitu juga suamimu kelak. Apakah kamu masih suka menghamburkan uang untuk belanja barang-barang yang tidak terlalu berguna? menuruti ajakan teman untuk nongkrong setiap hari? Meskipun sekarang ini penghasilanmu mencukupi untuk memenuhi gaya hidup senang-senang, namun setelah berumahtangga nanti kamu harus mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu untuk hal-hal yang lebih penting, misalnya tabungan pendidikan anak. Ukur kemampuanmu sendiri, apakah kamu sudah bertanggung jawab atau masih belum bisa. Jika belum, tanyakan lagi pada dirimu apakah kamu mau untuk belajar berubah menjadi lebih bertanggung jawab?

3. Bertanyalah pada orangtuamu

photo credit: Google
photo credit: Google

Kamu bisa memberitahukan pada mereka mengenai rencana pacarmu untuk melamar, apakah mereka langsung menyetujui? apakah orangtuamu akan membicarakannya terlebih dahulu tanpa melibatkanmu? apakah orangtuamu memintamu untuk mendiskusikannya dengan mereka? atau apakah mereka langsung menolak rencana tersebut? tanyakan alasan-alasannya pada orangtuamu. Sebab orangtua mana pun pasti ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Sehingga keputusan mereka tentang rencana lamaran ini bisa menjadi petunjuk bagimu untuk memutuskan.

4. Mengakrabkan diri dengan keluarga pacarmu

Setelah menikah nanti, keluarganya otomatis akan menjadi keluargamu juga lho. Akrabkan dirimu terlebih dahulu dengan keluarga pacar. Apakah ada hal-hal mengganjal yang tidak bisa kamu terima dari keluarganya? hal itu masih bisa dibicarakan sebelum kamu memutuskan menjawab lamarannya. Atau apakah di keluarganya ada yang berkeberatan tentang suatu hal mengenai dirimu? Untuk itu pacarmu juga harus jujur mengatakannya dan sama-sama mencari jalan keluar terbaik.

5. Berdoa

photo credit: Google
photo credit: Google

Jika semua hal di atas sudah kamu lakukan, dan kamu telah condong pada salah satu keputusan, jangan lupa untuk berdoa. Berdoa untuk memulai dan meminta petunjuk apakah pilihanmu itu yang memang telah disiapkanNya untukmu, atau Allah punya jawaban lain terhadap semua keputusanmu.

Nah, bagaimana, sudah siapkah kamu memberikan jawaban sekarang?

Jika dia memang diciptakan untuk menjadi jodohmu, pasti kebimbanganmu akan lenyap dan siap dengan jawaban tanpa keraguan yang berlarut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *